Mengenal Warna RGB, Fungsi dan Cara Penggunaanya Dalam Desain Grafis

2 minute read

Mengenal Warna RGB

Mengenal Warna RGB, Fungsi dan Cara Penggunaanya Dalam Desain Grafis

Warna RGB adalah singkatan dari "Red, Green, Blue" yang merupakan model warna additive yang digunakan dalam desain grafis. Model warna ini bekerja dengan menampilkan warna-warna dasar tersebut dalam kombinasi yang berbeda-beda untuk menghasilkan berbagai warna yang berbeda.

Dalam model warna RGB, setiap warna dinyatakan dalam rentang 0 hingga 255, di mana 0 mewakili tidak adanya warna dan 255 mewakili nilai tertinggi dari warna tersebut. Misalnya, warna merah dinyatakan dengan nilai RGB (255, 0, 0), warna hijau dinyatakan dengan nilai RGB (0, 255, 0), dan warna biru dinyatakan dengan nilai RGB (0, 0, 255).

DISKON 50%

Fungsi Warna RGB

Fungsi utama warna RGB dalam desain grafis adalah untuk menciptakan berbagai macam warna dengan cara yang efektif. Dalam desain grafis, warna seringkali digunakan untuk menekankan atau membedakan elemen yang berbeda, dan warna yang tepat dapat membantu memengaruhi cara pengguna memandang dan merespons karya Anda.

Penggunaan Warna RGB

Untuk menggunakannya, Anda dapat memilih warna RGB pada software desain grafis seperti Adobe Photoshop atau Illustrator. Pilihlah warna yang sesuai dengan proyek Anda, dan tentukan nilai RGB yang sesuai dengan warna yang Anda inginkan. Anda juga dapat menggunakan kode warna RGB untuk menentukan warna yang tepat dalam HTML dan CSS.

DISKON 50%

Larangan Penggunaan Warna RGB

Dalam desain grafis, terdapat beberapa warna yang sebaiknya dihindari atau tidak digunakan dalam kombinasi warna tertentu. Larangan warna RGB yang umumnya dihindari dalam desain grafis antara lain:

Warna neon: Warna neon terlihat mencolok dan berlebihan jika digunakan secara berlebihan dalam desain. Selain itu, warna neon dapat membuat teks atau elemen desain lainnya sulit dibaca atau terlihat.

Warna yang terlalu terang: Warna yang terlalu terang dapat membuat desain terlihat mencolok dan tidak enak dipandang. Jika ingin menggunakan warna terang, sebaiknya menggunakan warna pastel atau warna yang lebih lembut.

Warna yang terlalu gelap: Warna yang terlalu gelap dapat membuat elemen desain sulit dibaca atau terlihat. Warna gelap juga dapat memberikan kesan serius atau menakutkan jika digunakan secara berlebihan.

Warna yang kontras terlalu tinggi: Kontras yang terlalu tinggi antara warna latar belakang dan teks atau elemen desain lainnya dapat membuat mata cepat lelah dan sulit untuk membaca atau melihat.

Warna yang tidak sesuai dengan target audience: Penting untuk mempertimbangkan target audience dalam memilih warna. Warna yang dapat diterima di satu budaya atau negara mungkin tidak dapat diterima di budaya atau negara lainnya.

Warna yang terlalu monoton: Menggunakan satu warna atau variasi yang sangat kecil dari warna yang sama dapat membuat desain terlihat membosankan dan kurang menarik.

Perlu diingat bahwa aturan ini bukanlah aturan yang baku dan dapat berbeda tergantung pada proyek dan kebutuhan desain yang sedang dikerjakan. Namun, dengan memperhatikan hal-hal di atas, desain yang dihasilkan dapat terlihat lebih profesional dan menarik bagi target audience.