MENGENAL TIPOGRAFI, MANFAAT DAN CONTOHNYA

3 minute read

Tipografi adalah seni atau teknik menyusun huruf dan teks dengan cara yang membuat salinan dapat dibaca, jelas, dan menarik bagi pembaca baik dalam media cetak maupun digital. 

MENGENAL TIPOGRAFI, MANFAAT DAN CONTOHNYA

Tipografi memiliki beberapa elemen seperti jenis huruf, ukuran, spasi, warna, dan layout. Manfaat tipografi antara lain dapat menarik perhatian pembaca, memberikan nilai dan tone pada merek, meningkatkan keterbacaan dan pemahaman teks, serta memperkuat pesan yang ingin disampaikan. 

Contoh penerapan tipografi dapat ditemukan dalam berbagai media seperti buku, majalah, poster, iklan, dan desain grafis. 

Jenis-jenis Tipografi

Jenis-jenis tipografi yang sering digunakan dalam desain grafis antara lain serif, sans-serif, dekoratif, script, Egyptian, dan miscellaneous. 

Serif adalah jenis huruf tipografi yang memiliki kaki pada setiap ujungnya, sedangkan sans-serif tidak memiliki kaki. 

Dekoratif adalah jenis huruf yang memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari jenis huruf lainnya. 

Script adalah jenis huruf yang menyerupai tulisan tangan. 

Egyptian adalah jenis huruf yang memiliki proporsi yang sama dan tebal pada setiap bagian hurufnya. 

Miscellaneous adalah jenis huruf yang tidak termasuk dalam kategori serif, sans-serif, dekoratif, script, atau Egyptian.

DISKON 50%

Bagaimana Memilihn Jenis Tipografi yang Tepat

Memilih jenis tipografi yang tepat untuk suatu desain dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti jenis produk atau media yang akan digunakan, tujuan desain, dan audiens yang dituju. Pertama, pilih jenis tipografi yang sesuai dengan jenis produk atau media yang akan digunakan.

Misalnya, tipografi serif cocok digunakan untuk buku, majalah, dan surat kabar karena mudah dibaca untuk jenis tulisan panjang. Kedua, sesuaikan jenis tipografi dengan tujuan desain. Misalnya, tipografi dekoratif cocok digunakan untuk desain yang ingin menonjolkan keunikan dan kreativitas. Ketiga, pertimbangkan audiens yang dituju. Misalnya, tipografi yang mudah dibaca dan jelas cocok digunakan untuk audiens yang lebih tua atau orang dengan gangguan penglihatan. 

Bagaimana Memilik Warna Yang Tepat

Memilih warna yang tepat untuk tipografi dalam desain grafis dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kontras dengan latar belakang desain, tujuan desain, dan audiens yang dituju. Pertama, pilih warna yang kontras dengan latar belakang desain. Misalnya, jika menggunakan warna terang pada background, maka warna teks yang gelap akan lebih mudah terbaca. Kedua, sesuaikan warna tipografi dengan tujuan desain. 

Misalnya, warna yang cerah dan mencolok cocok digunakan untuk desain yang ingin menarik perhatian, sedangkan warna yang lembut dan netral cocok digunakan untuk desain yang ingin memberikan kesan elegan dan profesional. Ketiga, pertimbangkan audiens yang dituju. Misalnya, warna yang cerah dan mencolok cocok digunakan untuk audiens yang lebih muda atau untuk produk yang ingin menonjolkan keunikan dan kreativitas.

Beberapa jenis kombinasi warna yang cocok untuk tipografi dalam desain grafis antara lain:

Kombinasi warna monokromatik, yaitu menggunakan satu warna dengan variasi intensitas yang berbeda-beda. Kombinasi ini memberikan kesan yang elegan dan profesional.

Kombinasi warna analogus, yaitu menggunakan warna yang berdekatan di roda warna. Kombinasi ini memberikan kesan yang harmonis dan menyenangkan.

DISKON 50%

Kombinasi warna komplementer, yaitu menggunakan warna yang berlawanan di roda warna. Kombinasi ini memberikan kesan yang kontras dan menarik perhatian.

Kombinasi warna triadik, yaitu menggunakan tiga warna yang berjarak sama di roda warna. Kombinasi ini memberikan kesan yang cerah dan mencolok. 

Bagaimana Memilih Ukuran dan Spasi yang Tepat

Memilih ukuran dan spasi huruf yang tepat untuk tipografi dalam desain grafis dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti jenis produk atau media yang akan digunakan, tujuan desain, dan audiens yang dituju. Langkah pertama adalah memilih jenis huruf yang tepat, kemudian menentukan ukuran huruf yang sesuai dengan jenis huruf dan tujuan desain. Ukuran huruf yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat mengganggu keterbacaan dan estetika desain. 

Selain itu, perlu memperhatikan spasi antar huruf dan antar baris untuk memastikan keterbacaan dan keseimbangan visual. Spasi yang terlalu rapat atau terlalu lebar dapat mempengaruhi keterbacaan dan tampilan desain secara keseluruhan.