PRINSIP DESAIN GRAFIS

2 minute read
Seorang desainer grafis harus tau prinsip dalam mendesain, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya :


Src : Pexels


1. Kesatuan (Unity)

Prinsip pertama adalah yang paling dasar, yaitu kesatuan. Sebuah disain akan bisa dinikmati oleh audience ketika desain tersebut selaras antara berbagai elemen yang ada dialam desain tersebut. Jika suatu desain ga selaras dan terlihat berantakan tentu tidak akan bisa dinikmati atau bahkan informasi yang disampaikan tidak sampai ke audence.

Misalnya penggunaan Color Palette, gimana caranya pake warna yang nyatu dan ga berlawanan. Atau penggunaan font dalam typografi. Kalo memperthatikan prinsip ini, suatu karya yang dibuat akan lebih padu dan menghasilkan tema yang kuat.

2. Keseimbangan (Balance)

Prinsip karya desain selain selaras satu sama lain antar elemen, suatu desain juga harus diperhatikan keseimbangannya. Dengan memperhatikan prinsip keseimbangan, maka suatu desain yang dibuat akan lebih komunikatif dengan estetika yang dapat dinikmati oleh audience.

Keseimbangan terbagi dalam dua macam, yaitu keseimbangan Simetris dan Asimetris.

Keseimbangan Simetris (Formal Balance)susunan elemen yang meratakan sisi pusat antara atas ke bawah atau dari sisi kiri ke kanan. Keseimbangan ini bersifat sederhana dan formal.

Keseimbangan Asimetris (Informal Balance), suatu pengaturan berbeda dengan berat yang sama dari komposisinya pada setiap sisi halaman. Keseimbangan asimetris ini biasanya lebih banyak digunakan untuk desain kontemporer atau desain modern.

3. Proporsi (Proporstion)

Suatu karya desain juga harus mengandung prinsip proporsi yaitu perbandingan ukuran antara satu dengan yang lainnya. Misal dalam sebuah desain ada informasi yang paling penting, nah biasanya hal tersebut yang paling ditonjolkan baik menggunakan ukuran atau warna yang lebih berbeda.

4. Irama (Rythm)

Prinsip irama ini merupakan sebuah pengulangan pada unsur-unsur desain yang sama dan dilakukan secara konsisten, atau suatu unsur yang berbeda tetapi membentuk pola berirama.

Irama dapat mengajak mata audience untuk mengikuti pergerakan objek, sehingga dapat tercipta aliran pandangan saat melihat desain yang dibuat.

5. Penekanan (Emphasis)

Penekanan merupakan cara untuk menentukan bagian mana yang akan menjadi prioritas dalam desain yang dibuat. Biasanya, pada bagian ini berisi informasi atau kesan yang ingin kita sampaikan ke audiens. Pada bagian ini penting untuk memperhatikan tataletak agar menjadi pusat perhatian audence.


-------------------------
Refernsi :

https://www.ruangguru.com/
https://www.detik.com/